search judul postingan

sinopsis film asal Thailand

ini nih film thailand yang gue suka..
keren banget filmnya..


A Crazy Little Thing Called Love (First Love)




Nam ( Pimchanok Leuwisedpaiboon) adalah seorang gadis berkulit hitam berusia 14 tahun. Ia sangat berbeda dengan ibu, ayah dan adiknya yang berkulit putih. Nam paling pintar dalam pelajaran bahasa inggris, ia selalu mendapatkan nilai terbaik untuk pelajaran itu, namun tidak untuk nilai pada pelajaran lainnya. bahkan ia selalu mendapatkan peringkat ke 30. dan ia bertekad akan mendapatkan peringkat pertama agar dapat bertemu ayahnya yang bekerja di amerika.


Diam-diam Nam jatuh cinta kepada Shone (Mario Maurer). Shone seorang yang sangat tampan, suka sekali photography dan suka bermain bola. Ayah Shone adalah mantan pemain sepak bola mewakili provinsinya namun kalah dalam tendangan pinalty. Oleh karena itu, Shone selalu mendapat ejekan dari teman-temannya dan Shone sangat membenci dengan tendangan Pinalty.



Nam yang selalu mencuri pandang kepada Shone akhirnya di ketahui 3 sahabatnya. oleh karena itu sahabat-sahabat Nam membantu Nam untuk mendapatkan cinta Shone dengan berpedoman dengan buku 9 menarik perhatian pujaan hati. mereka membantu nam mulai dari memberi cokelat kepada Shone dengan menaruhnya di jok motor Shone sehingga cokelat itu lumer, sampai mereka mengubah penampilan Nam yang hitam dengan melulur kulit Nam dengan kunyit. alhasil kulit nam yang tadinya hitam jadi kuning gimana gitu, hahahahaaa. Bahkan saat Nam bertemu dengan Shone di toko ayah Shone, Shone sempat bertanya, "Nam, apa kau sakit kuning?', wakakakaka..


Pada kenaikan kelas, ketika masing-masing siswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan extra kulikuler, semua murid wanita berlomba-lomba untuk mengikuti kelas menari, karena mereka ingin tampil cantik dan menjadi populer di sekolah. Begitu pula dengan Nam dan teman-temannya, mereka pun mendaftar untuk mengikuti kelas menari tersebut. Tetapi ketika melakukan antrian pendaftaran, Nam yang bertengkar dengan Faye akhirnya tidak diperbolehkan untuk mengikuti kelas tersebut.
Nam dan teman-temannya akhirnya gagal mendaftar pada kelas menari tersebut. Kebetulan kelas extra kulikuler tentang kegiatan drama sepi peminat, sehingga guru pembimbing kegiatan drama tersebut menarik mereka mengikut kelas drama sekolah. Nam yang mendapatkan peran putri salju ini dirias oleh Pin yang juga merupakan teman Shone. Kegiatan drama inilah awal dari berubahnya si itik buruk rupa menjadi angsa yang cantik. Nam mulai di kenal oleh banyak orang, bahkan anak laki-laki mulai memperhatikannya.

Di tahun selanjutnya Nam menjadi seorang mayoret, hal ini yang membuatnya sangat terkenal bahkan ada di hati setiap siswa. Nam yang berlatih sungguh-sungguh menjadi penggati mayoret yang sakit akibat berkelahi hanya dalam waktu 3 minggu. dan Nam pun sukses besar menjadi seorang mayoret.

dalam perayaan hari kasih sayang, Nam mendapakan banyak hadiah dari anak laki-laki di sekolahnya. dan ia pun mendapatkan 1 pohon bunga mawar putih dari Shone. namun yang membuat hati Nam terluka ketika Shone mengatakan bahwa bunga itu dari seorang temannya. lalu Nam mendapatkan sebuah kartu ucapan, agar ia menemui orang itu di dekat tangga sekolah besok dan Nam tak melewati kesempatan itu. karena Nam kira itu adalah pesan dari Shone.

Nam pun mendatangi tempat yang di janjikan dalam surat itu, dan ia melihat Shone berjalan menuju tempatnya berdiri. namun ketika Shone mendekat, tiba-tiba Top (Acharanat Ariyaritwikol) memotong jalan Shone. dan Top pun mengaku kalau dia yang mengirim surat itu pada Nam.

Lalu bagaimana kisah selanjutnya.. tonton Filmnya.

Kalo menurut saya, Film ini gado-gado. antara sedih, lucu, romance ah,, pokoknya paket komplit deh.di awal-awal film ini. penonton di suguhkan dengan lakon pemerannya yang lucu, apalagi akting guru bahasa inggrisnya yang suka dengan guru olah raga. dan tingkah si guru yang menurutu saya sangat-sangat bodoh.
dengan bibirnya yang kering namun tetap menebarkan pesona nya terhadap si guru olahraga.
dan film ini juga mengajarkan kepada kita apa yang namanya sahabat. :)
dan dari pertengnahan sampai ke akhir , film ini mulai dengan romance2 nya. remaja bgt.


klo nonton film ini berasa kalo dulu pernah ngalamin yang namanya cinta monyet, dimana suka curi2 pandang sama orang yang kita suka waktu jaman sekolah dulu. dan salah satu akting Nam yang ke toilet atas, padahal kelasnya di bawah hanya karena ingin melihat sosok Shone juga pernah saya lakukan dulu waktu mau liat orang yang kita suka belajara di kelasnya. hahahhahaa
konyol..konyoll...
dan film ini berakhir happy endinng, tapi gimana caranya.. sok atuh di tonton.. :)
Pokoknya Film ini recommended bgt deh. gak nyesel nonton Film ini, yang namanya Cinta gak bakal kemana. dan kita dapat melakukan apa aja demi cinta dan demi orang yang kita cinta.. #eaaaa hahahahaaa...


oiyaa.. liat deh, Shone ganteng banget :D


SHONEEE













QUOTES BY RADITYA DIKA -In book Marmut Merah Jambu-


))

mau iseng2 nulis kutipan yg menurut gue menari dr buku yg gue baca.

Hehe ini dia
- >>

BALADA ORANG YG JATUH CINTA DIAM-DIAM..
-mereka pasti tahu dengan detail semua informasi org yg dia taksir

-mereka memenuhi catatannya dgn perasaan hati yg tdk tersampaikan

-pada akhirnya mereka selalu melamun dgn tidak pasti, memandang waktu yg berjalan dgn cepat dan menyesali semua perbuatan yg tdk mereka lakukan dulu

-mereka jg cuma bisa mendoakan stelah capek berharap

-mereka akan paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dgn apa yg kita inginkan.

-dan kenyataannya mereka jatuh cinta sendirian

hoho, Tragis sekale.
Kalo kata bang radith to the JLEB bgt



Jatuh cinta bisa membuat seseorang jd pembunuh : membunuh si korban karena benci, cemburu, atau karena cintanya tdk ditanggepi

tapi, apa ada yg salah dari org yg terlalu dalam sayang sama orang lain?
Ada yg tau?


Luka hati itu tidak bisa di jahit, bisa jadi tidak akan pernah kering. Nahlo?! Waspada lah ..



Ketika lo ngerasa disia-siain sedemikian rupa, lo jd ngerasa semacam punya defense mechanism yg membuat lo nyadar dan harus move on ..
Keren bgt dong yak :D



"kita hanya bisa sempurna jika ketemu dgn soulmate kita" itu adalah pemikiran yg jahat bgt !!

Bagaimana dgn para jomblo abadi, yg mungkin mati sendirian?
Bagaimana dgn org yg memilih utk tdk pernah mencintai orang lain?
Atau, ini yg paling parah: bagaimana dgn org yg cintanya selalu bertepuk sebelah tangan?

Mereka punya nama utk itu : UNREQUITED LOVE.

Unrequited love, atau cinta yg tak terbalas, adalah hal yg paling bisa bikin kita ngais tanah (?)

utk tahu kalau cinta kita tak terbalas, rasanya seperti diberitahu bahwa kita tdk pantas utk mendapatkan org tersebut. Atau bisa dibilang sangat tidak cukup sempurna utk orang tsb.
Beh Nyeseeek itu.

Nothing takes the flavor out of peanut butter quite like unrequited love

sepetik filosofi Indonesia sederhana: jika cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta yg tak berbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi.
Hueek --v



segitu dulu aja yah. 

CERPEN II (BINTANG DANDELLION)

Heihei.. kembal lagi bersama saya penulis nan gajelas ini.
Haha..
Kali ini saya nerbitin cerpen yang saya bikin waktu ada tugas bikin cerpen di sekolah.

Coba dibaca yah..
Aku buat ceritanya rada sedih.
Tapi gak tau  deh menurut pembaca gimana. :D
Ini dia…


I hope you like this story…….





ARTI BINTANG DANDELLION


            Angin malam berhembus dingin menerpa wajahku. Inilah salah satu hobi ku, menatap bintang. Aku memang sangat suka memandang bintang sejak ayahku masih ada, dialah yang selalu menemaniku sebelum tidur hanya untuk memandang bintang.
           

“Ify, apa kamu tau makna bintang dandelion di nama panjang mu?” tanya Ayah disela menatap bintang.
           
“hmm.. tidak tahu.memang kenapa yah?” tanya ku.

“bintang.. ayah ingin kamu seperti bintang yang selalu menyinari ayah dan ibumu. Kalau Dandellion, dia itu sebuah bunga yang terlihat rapuh saat tertiup angin, tapi dia berusaha tetap bertahan di tempatnya. Nah, ayah juga ingin kamu seperti Dandellion itu”ujarnya

“aku masih tidak mengerti yah” ungkapku sembari memandang ayah.

“suatu saat kamu akan mengerti” ujarnya


***


            hanya satu pintaku

 tuk memandang lagit biru dalam dekap seorang ibu

hanya satu pintaku

tuk bercanda dan tertawa dipangkuan seorang ayah

apabila ini hanya sebuah mimpi

ku selalu berharap dan tak pernah terbangun

hanya satu pintaku

 tuk memandang langit biru dalam pangkuan ayah dan ibu

apabila ini hanya sebuah mimpi

ku selalu berharap dan tak pernah terbangun

tuk memandang langit biru dalam dekap ayah dan ibu


disela ku termenung saat melantunkan lagu itu. jujur, aku sangat merindukan orangtua ku. Namun rasa rinduku lebih besar untuk sang ayah disbanding ibuku. Ayah, satu-satunya orang yang mengerti aku. Tapi Tuhan begitu cepat mengambilnya dariku. Sedangkan ibuku, hanya dia yang aku miliki saat ini. tapi saat aku membutuhkannya, dia malah pergi entah kemana.

***


“Ify.. ibumu sanga membutuhkan mu saat ini” terdengar suara perempuan di telepon yang aku angkat. Aku hanya diam. Dan memutuskan sambungan telepon tersebut. Berkali-kali teleponku kembali berdering. Namun tak aku hiraukan. Peduli apa aku pada perempuan itu?

***


Kesunyian dan penyakit, hanya mereka yang senantiasa menemani hariku. Aku merasa hidupku sudah tidak berarti lagi. Sering aku mencoba melakukan sesuatu untuk mengakhiri semuanya. Tapi pesan ayahlah yang buatku mampu bertahan hingga detik ini.


Aku merebahkan tubuhku diatas kasur. Memejamkan mata dan mencoba melupakan semua masalah yang terjadi pada ku akhir-akhir ini.

***

“ayah.. Ify kangen ayah. Ayah kenapa ninggalin Ify sendirian?”ujarku saat menemukan sosok ayah dengan wajah berserinya.

“ayah tidak pernah meninggalkan mu kok” jawabnya.

“Ify mau ikut ayah !” ujarku terisak. Ku lihat ayah tersenyum dan menggeleng, dia berkata “ belum saatnya Ify, ayo kamu tunjukkan dulu kalo kamu bintang Dandellion ayah ! lakukan yang terbaik disisa hidupmu”

lama-kelamaan bayangan ayah menghilang, kini yang terlihat ada seseorang perempuan yang biasa mengurusku dan disampingnya ada seseorang berjas putih dengan steteskop di lehernya.

“non, tadi non Ify bibi bangunin tapi gak bangun-bangun. Jadi bibi panggil saja dokter kesini” ungkap perempuan itu.

Aku hanya tersenyum menghiraukannya karna aku tau persis apa yang terjadi padaku.

“berapa lama lagi aku bisa bertahan dok?” tanyanku pada seseorang berjas putih itu.

“kurang lebih satu bulan ini” terdengar jawaban sang dokter dengan suara terpaksa. Aku menarik nafas berat. Disisi lain aku bersorak gembira. Bukan karena aku telah siap mendapat ajalku. Melainkan aku sudah bosan dan lelah menjalani sisa hidupku. Aku ingin penyakit ini segera mengakhiri kesedihan dan kesepianku.

***

Sekarang aku mengerti arti bintang dan dandelion itu. Aku rasa, aku sudah cukup untuk menjadi dandelion utuk ayah. Sekarang, aku tinggal melakukan hal terbaik dan bisa menjadi seperti bintang di sisa hidupku.

“akhirnya kamu mau kesini juga Ify” ujar perempuan yang tidak lain adalah orang yang sering menghubungiku akhir-akhir ini. tepatnya dia adalah adik dari ibuku.

“iya tante. Gimana keadaan ibu?” tanya ku dengan nada biasa saja.

“ibumu kecelakaan seminggu yang lalu fy, dan…” ujarnya menggantung .

“dan apa tante?” tanya ku penasaran.

“dan dia tidak bisa melihat lagi. Ibumu buta fy!” lanjutnya dengan raut wajah sedih.

Hmm.. ibuku buta? Harusnya saat ini aku tertawa bahagia mendengar kabar itu. Orang yang mencampakkan aku tanpa rasa iba, kini terbaring lemah dan buta. Harusnya juga aku tidak peduli akan keadaannya. Dia sendiri pun mungkin tidak tahu bahwa anak yang ia abaikan memiliki penyakit hemofillia. Jadi, buat apa aku peduli padanya.

Tapi, sejahat-jahatnya ibuku, aku tidak bisa membencinya. Walaupun terkadang aku merasa kesal padanya. Tapi dilubuk hati kecilku, aku merindukannya. Andai dulu dia mau menerima aku apa adanya, pasti aku akan merasa sangat bahagia.

Jika waktu ku telah berakhir sampai disini. Setidaknya aku merasa bahagia. Bahagia karena semua hal yang ingin aku lakukan benar telah aku selesaikan dengan sempurna.


Untuk ibuku tersayang…

Ibu,
ingin sekali rasanya aku mengucapkan kata itu secara langsung dihadapan ibu.
Dan aku berharap disaat aku mnyebutkan kata itu, ibu akan langsung mendekap ku dengan penuh rasa sayang.
Tapi itu hanyalah sebuah mimpi.

Ibu, aku tau.. aku sangat tidak cukup sempurna untuk menjadi anakmu.
Untuk berjalan saja aku membutuhkan kursi roda. Pasti anak yang ibu inginkan adalah seseorang gadis cantik yang sempurna kan? Yap, itu sama sekali bukan aku.
Tapi bu, izinkan mataku yang akan menemani dan menerangi hidupmu.
biarkan mataku membantu ibu agar dapat melihat indahnya dunia lagi.
Aku hanya ingin menjadi bintang yang sedikit memberi cahaya di hidup ibu.
Tapi maaf bu, aku tidak bisa menjadi setangguh bunga dandelion, karena aku tidak mampu untuk tetap kuat melawan penyakit hemofillia ku ini.

Ibu, andai kau tau. Dulu setiap sore aku selalu menunggu mu datang dan menjemputku.
Hmm.. bu, aku sudah tidak perlu lagi itu semua.
Karena sekarang ayah yang telah menjemputku dan mendekapku hangat penuh kedamaian bersamanya .

Perlu ibu ketahui..
Aku sangaaat menyayangimu. Walaupun aku sempat kesal saat ibu meninggalkan aku sendiri.tetapi aku sangat berbahagia sekali saat ini, karena dengan mata itu, aku bisa merasa selalu dekat dengan ibu. Dan aku telah melakukan hal terbaik disisa hidupku.

ILOVEYOU ibu :’)



-the end-


hehe.. gimana ceritanya?
Sedih gak???
Gak jelas ya??


Minta komentar dan like nya yah.
Makasiiii :*

CERPEN I (JINGGA)

Holaaa..
Aku nyoba-nyoba bikin cerpen nih.
Ini cerpen pertama yang berani aku post :D

Coba dibaca yah,
Abis itu kasih komentar.



>>>> I HOPE YOU LIKE THIS STORY <<<<


C
E
K
I
D
O
T



-Jingga-



Jingga atau oren yah?
Hmm sama saja.


Seberkas cahaya menerobos jendela kamar bernuansa serba jingga…
Hoaaamz..
Aku mengucak mata ku yang terkena silauan matahari.
Rupanya sudah sore.
Aku terbangun dari tidur siang ku.
Dan beranjak mendekati jendela.
Seperti biasa jika langit sudah terselubung jingga, aku selalu menatapnya.
Indah.. itulah kesan pertama ku saat melihat langit petang.

Jingga..
Warna yang menarik. Tapi, kenapa jarang sekali aku menemukan sesorang yang menyukai warna itu.
Apa warnanya jelek?
Ah, bagiku jingga itu warna yang paling bagus.
Warnanya itu memancarkan semangat.
Aku pun pernah berandai-andai, ada seseorang yang seperti jingga.
Yang bisa mewarnai hariku
Selalu memberi semangat hidup
Dan selalu membuatku tersenyum.
Ada gak yah?? Halaah.. aku ini mengkhayal yang aneh-aneh

“Achaa.. udah mandi belum??” tanya seseorang dari balik pintu kamar yang membuyarkan lamunanku

“beluum maah..” jawabku

“tuhkan, kebiasaan deh. Cewek itu gak baik mandi malem-malem” ujar ibuku.
Ya, ibuku selalu berkata seperti itu.
Hehe ketauan deh kalo aku males mandi. Ets, tapi sebenarnya aku gak males mandi.
Aku pasti akan mandi setelah warna jingga dilangit itu pudar.
Kan sayang melewati detik-detik matahari terbenam. Siapa tau besoknya aku tidak bisa melihat matahari lagi. :’)

“iyaiya.. ini aku mau mandi kok” teriakku dari dalam kamar

“yaudah. Cepat mandi” ucap ibuku dan berlalu.

Langit pun sudah terlihat gelap. Aku segera menutup jendela kamarku dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi.


>skip


matahari kembali menampakkan dirinya..
aku berjalan melewati koridor sekolah dengan langkah gontai.
Ngantuk..
Inilah resiko murid yang masuk pagi.
Kenapa sekolah pagi itu masuknya jam setengah 7?
KEPAGIAN !.. kata orang-orang sih biar fresh.
Tapi bagi aku, inituh menyiksa tau.

Saat aku sampai di depan kelas 9c, langkahku terhenti sebentar.
“Acha..” panggil seseorang dari belakang.
Aku menoleh.

“eh Sivia !” sapa ku.
Sivia, dia adalah sahabat ku sekaligus teman sebangku ku. Dia kalem, pinter,  dan lucu banget, tapi dia itu hobby banget ceramah.

“mata lu sipit gitu cha, masih ngantuk ye?” tanya Sivia

“iya nih.. ngantuk banget” ujarku sembari memasuki kelas 9c dengan dibuntuti Sivia

aku segera duduk di bangku paling depan.
Ya, itulah tempat duduk ku. Aku sengaja memilih duduk di depan.
Bukan karena mataku yang sudah min, tapi karena ada sesuatu :D

Teeeettt__

Suara bel tanda masuk berbunyi..
Jam pelajaran kali ini adalah IPS

Hiss,, aku sangat tidak suka pelajaran IPS
MEMBOSANKAN ! semoga saja hari ini guru nya gak masuk. hehe
Aku lagi gak mood belajar IPS

Wauw, Dewi fortuna ternyata sedang berpihak padaku.
Riko sang ketua kelas, baru saja mengumumkan bahwa guru IPS tidak masuk karena penataran. Dan kita disuruh mengerjakan tugas yang diberikan.

“yeeey” riuh penghuni 9c.
sama halnya dengan murid-murid lain, setiap guru gak masuk adalah sebuah anugrah dari Tuhan. -.-v ya kan?

Tapi kali ini aku berbeda dengan teman-teman sekelasku yang merasa merdeka.
Ada atau gak ada gurunya, tetap gak menghilangkan rasa bad mood aku di 9c.

“Acha kenapa? mukanya bete gitu..” komentar Sivia

“yalah, gak mungkin seorang Acha gak bete di 9c” ujarku

“yaelaah.. taudeh. Pasti garagara Alvin. Ya kan? Ya kan?”ucap Sivia.

“iyalaah.. Cuma dia yang selalu bikin gue bete.
Coba bayangin !! dulu kelas 8 gue tuh udah bersyukur banget gak sekelas sama dia.
Walaupun kelasnya bersebelahan, seenggaknya gue kan jarang ketemu dia.
Lah sekarang?? Gue malah sekelas sama dia. Nyiksa gue banget tau. Kenapa gue gak sekelas sama ray aja sih.” Ujarku

“mungkin lu jodoh sama Alvin, hehe” ujar Sivia

“ish, gak banget deh gue jodoh sama playboy cap kambing macem dia” ucapku

Alvin Jonathan..
Yap, dialah yang membuatku bete di 9c. dia juga yang membuatku duduk di depan, agar aku gak sering melihat dia. :’)
Dan perlu diketahui, dialah orang pertama yang memperkenalkan aku sama indahnya cinta. Tapi dia juga orang pertama yang membuat aku merasakan sakit hati.
Tepatnya dia adalah mantan aku.
Hiks, sakit rasanya mengingat masa lalu.

“wooy, ga inget ya cha, dulu tuh lu pernah cinta sama dia.
Inget dong masa-masa indah yang dia kasih ke lu.
Dulu lu juga muji-muji dia kan?.
Dia bikin lu bahagia mulu kan?
Lu juga nganggep dia itu jingga lu kan?
Masa lu lupa sih cha” ujar Sivia
Aku diam.

“iya sih. Tapi itu DULU !!!” batinku

“inget cha ! ga baik ngebenci orang itu.
Nyiksa perasaan tau.. haha
Gue tau, lu sebenernya masih cinta kan sama dia? Lu bersikap benci gini karna lu lagi berusaha ngilangin rasa cinta lu kan?
Halaah, gak usah muna cha, yang ada nih ya, lu bukannya bisa ngelupain dia tapi malah lu makin cinta sama dia. Dan ohya, kasian tuh Ray pacar lu! Dia pacaran sama orang yang gak sayang sama dia. hehehe” ujar Sivia panjang lebar yang alhasil buatku berfikir.

“ck,, sotau banget lu vi.. udahlah gak usah dibahas lagi” ujarku

“yasudah. Gue juga mau ngerjain nih tugas. Lu gak ngerjain?” tanya Sivia mengalihkan pembahasan.

“entar ajalah dirumah” jawabku

aku bertopang dagu memandangi ke luar pintu kelas yang terbuka.
terlihat suasana taman didepan kelas yang sejuk. Aku selalu menatap taman itu apabila sedang bosan di kelas.

Lagi asik-asiknya memandang luar kelas tibatiba Alvin berdiri di depan pintu menghadap keluar kelas.

“ngerusak pemandangan aja sih” ujar ku.

Alvin yang mungkin mendengar ucapanku sontak menoleh kearah ku.
Sejenak kita saling berpandangan.
Namun berbeda seperti dulu, kalo dulu diasaat aku menatap dia, dia selalu menyertai senyuman. Tapi sekarang?
>.<
aku segera mengalihkan pandangan dengan membaringkan kepala ku diatas lipatan kedua tanganku. Aku sngat benci tatapannya.

Dalam posisi ini, aku termenung akan ucapan Sivia.
Apa benar aku masih cinta sama Alvin?
Lalu, perasaan aku terhadap Ray? Apa aku benar-benar sayang sama dia?
Kalo disuruh jawab pertanyaan itu, jelas lah aku sudah tidak mencintai Alvin, aku tuh sayang sama Ray.
Itu yang akan keluar dari mulut ku.
Tapi hatiku? Entahlah.. aku gak mengerti perasaan aku sendiri.
Tunggu deh, kenapa orang-orang tidak bisa melihat rasa sayang aku terhadap Ray?
Mereka selalu berpendapat kalo aku gak benar-benar sayang sama Ray.

Haduh Ray.. semoga kamu percaya, aku gak mungkin mainin perasaan kamu.
Coba kamu ada disini Ray, aku pengen banyak cerita sama kamu.


>skip


waktu sudah menunjukkan pukul 11.30
inilah waktu ku pulang.
Aku kembali menelusuri koridor sekolah bersama Sivia menuju gerbang.

“cha, aku duluan yah. Buru buru nih” ujar Sivia

“iyaiyaa.. duluan ajah J” ucap ku

“okeh. Nanti kita smsan yah. Babay Achaaa” ujar Sivia dan berlari meninggalkan aku.

Sekarang tinggal aku sendiri.
Di tepi lapangan aku berhenti sebentar.
Aku melihat sosok Ray, tapi dia tidak melihatku. Dia tetap berjalan keluar gerbang.
Huft L

Ku lihat ke sisi lain..
Ada Alvin, dia sedang menghampiri kekasihnya Shilla..
Pasti mereka akan pulang bareng.
Hmm, seulas aku tersenyum melihatnya.
Mereka memang cocok.
Kapan aku sama Ray seperti itu yah.

“acha acha acha” panggil seseorang yang berhasil mengalihkan pandanganku dari Alvin dan Shilla

“hey, Ify, Febby” sapa ku
mereka adalah teman sekelas aku waktu kelas 8. tapi sekarang udah pisah kelas.

“kenapa sedih gitu mukanya?” tanya Febby sambil merangkul ku.

“gapapah kok :’)”

“udahlah cha, trima aja kenyataan.. hidup Cuma sekali ! jangan sedih mulu.
Nanti gue ikutan sedih nih” ujar Ify dan merangkul ku juga.

“heheh, iyaiya..” ucapku dan tersenyum kepada kedua sahabat ku ini.
“ayok pulang !”

“ayoo.. pulang bareng kan?” tanya Ify

“yalah.. ayo dua bodyguard. Gandeng gue dong hehe”  ledekku

“wooo.. udah yok, tinggalin aja Acha.. ogah banget jadi bodyguard dia.” Ujar Febby

“ayo ayoo” ujar Ify

mereka pun berlari menjauh dari ku..
aku pun lantas mengejar mereka.

“huwaaa.. IPIII…. PEBIIII…. tungguin doong” ujar ku seraya mengejar mereka.


***


kadang, apa yang kita inginkan tidak terkabul melainkan apa yang tidak kita inginkan akan menjadi kenyataan..
itulah hidup, kita tidak tau apa yang akan terjadi.
Dan hidup itu akan menyenangkan disaat bersama Sahabat.
Jadi, bagiku..
Jingga yang aku impikan adalah Sahabat ku sendiri
Mereka lah tempat ku berbagi kebahagiaan maupun kesedihan.
Mereka juga yang bisa buatku melupakan segala masalah serumit apapun.
So, SAHABAT SANGAT BERARTI buat aku.

ILOVEYOU FRIENDS


-the end-





gimana cerpennya???
Haha.. ancur banget yak? Gak jelas banget yah??
Huwaaa.. maaf
Masih amatiran akunya.
Ini juga cerpen Cuma buat iseng + nambah postingan blog.
Hehe


Keep comment and like yah !!!

Pliss butuh komentar !!

Thanks before. :*

By: Ayu Ambarwati
@ayuAJS