search judul postingan

Perasaan yang Perlahan Pudar -Cerpen-


breh, akhirnya sempet ngeluarin cerpen baru.
aneh mungkin. nyoba pake nama tokoh anime Nisekoi. dibikin semaleman doang. ya mungkin lagi ngefeel suasananya. hehe.
              silahkan dibaca. ini hanya karangan belaka ya. :D

*************************
Sepasang kekasih saling bertatap mata, mengisyaratkan dalam hati mereka ada sebuah rasa sayang dan tidak mau kehilangan selesai terlukis pada sebuah kanvas putih. Aku merapihkan cat-cat yang baru kupakai seusai menyelesaikan lukisan. Aku pandangi lukisan itu. Kemudian tersenyum miris dan berfikir kapan aku berada diposisi perempuan dalam lukisanku itu, dimana ada seorang laki-laki yang benar-benar menunjukkan rasa sayangnya. 

              Lamunanku terhenti ketika ponselku berdering. Aku lihat handphone ku, tertera nama ‘Chuujin’. Dan seperti biasa, hanya sebuah pesan singkat yang ku terima. Rasanya cukup bosan jika harus terburu-buru membuka pesan dari seseorang yang aku juluki Chuujin itu. Aku biarkan handphone ku tergeletak diatas meja. Kemudian berniat kembali membuat lukisan baru. Belum terlintas dipikiranku untuk melukis apa lagi, yang terpikir justru si Chuujin. Akhirnya aku memutuskan untuk membuka pesan di handphone ku.

“Onodera-chan”

yaa,  cukup sering Chuujin ini mengabsen namaku. Dan apalagi yang harus aku balas selain kata..

“hai’ Ichijou-kun”

Dan lagi-lagi seperti biasa yang kita lakukan adalah menghabiskan waktu sebelum tidur untuk bermessage ria membahas apapun yang mungkin tidak ada pentingnya sama sekali.

“Onodera-chan, lagi apa?” balasnya.

“lagi mikir, sebenernya kamu beneran sayang aku gak sih?” tanyaku mengutarakan apa yang membuat ku ragu.

“yaa.. insyaAllah aku beneran sayang kamu” jawabnya. Ada satu kata yang membuatku merasa sedih. Dari kalimat jawabannya itu masih menunjukkan keraguan. Sejauh yang sudah aku lakukan untuk menyayanginya dengan tulus apa hanya jawaban itu yang bisa aku dapat? Tidakkah ia ingin bilang “aku sayang kamu lebih dari apapun yang kamu tahu” ? seperti dibanyak film anime romance yang aku tonton.

Aku hanya menghembuskan nafas berat.

Kita terus saja saling membalas hingga larut malam. Hingga Ichijou tertidur. Dan.. meninggalkan aku untuk terjaga sendirian. Aku memang selalu tidur larut malam, sedangkan Ichijou tidak akan bertahan lama untuk tetap menemani malamku. Pada kenyataannya pun aku yang selalu ditinggal tidur.

Akupun merebahkan diri dan menatap langit-langit kamar yang penuh tempelan bintang glow in the dark.

Pikiranku pun jauh kemana-mana.

************************************************************************
Aku dan Ichijou-kun sudah menjalani hubungan kurang lebih hampir 2 tahun. Bingungkah kalian dengan hubungan aku dan ichijou? Kita pacaran? Oh tentu saja tidak. Kenapa? Coba kalian simpulkan sendiri. Dulu kita pernah membahas ada apa diantara aku dan ichijou-kun....

“sayaaang. Lagi apa?” tanya Ichijou disela chating

“sayang? Kamu kenapa berani manggil sayang begitu. Kita kan ga ada hubungan apa-apa. Coba kamu jelasin”

“yaaa.. gomen. Aku tuh sayang sama kamu Onodera-chan. Tapi aku gabisa buat pacaran sama kamu ataupun orang lain. Aku mau kita berhubungan spesial tanpa ada status pacaran” ujar Ichijou menjelaskan

“tapi kenapa?” tanyaku masih bimbang

“karna status Cuma bikin kehancuran dan aku gamau kamu pergi” ujarnya lagi.
Cukup jelas bukan apa yang dijelaskan Ichijou? Aku cukup paham apa yang sebenarnya ia pikirkan. Aku cukup paham kalo dikalimatnya itu tersirat bahwa dia gak benar-benar menyangiku. Tapi tidak apa-apa. Aku pura-pura bodoh saat itu, dan terus berusaha membuat Ichijou benar-benar menyayangiku. tapi.. kenapa? Kenapa aku mau membuka hati untuk seorang yang tidak berkomitmen seperti dia.

Setahun sudah berlalu semenjak kejadian penjelasan hubungan diantara aku dan Ichijou-kun. Apa usahaku berhasil untuk membuat ichijou-kun benar-benar menyayangiku?

“dera-chan.. cepat tidur.. ingat kan kalau besok kita lomba. Kamu gaboleh terlalu capek” ujar Chitoge teman satu kamarku. Aku sedang menginap dirumahnya karena besok adalah hari aku dan Chitoge lomba mading 3d disuatu sekolah, dan kita harus bersiap-siap sejak pagi buta. Makanya untuk mencegah kesiangan, akupun menginap dirumahnya.

“iyaiya sebentar lagi Chii-chan. Kamu tidur duluan ajaa” ucapku masih asik menggunting-gunting kertas.

“itu kamu lagi buat apasih dera-chan?”

“ini.. kirigami buat Ichijou-kun. Besok dia ulangtahun” ujarku penuh semangat.
Ya. Besok adalah hari ulangtahun Ichijou. Aku harus membuat sesuatu yang bisa membuatnya mengenang  ultah yang ke 17 tahunnya ini. karna beberapa bulan yang lalu dia pun sudah membuatku merasa sangat amat bahagia karna menemuiku sambil membawa kue ulangtahun diasaat aku berulang tahun. Itu akan menjadi hari ulangtahun paling berkesan untukku, walaupun aku tahu, bukan inisiatif dari dia sendiri untuk menemuiku. Demo, daijoubu desu. Aku tidak mempersalahkan itu. Aku sudah bahagia karna dia mau menyempatkan sedikit waktunya untukku. Dan kali ini, aku tidak mau kalah. Aku akan merancang sendiri apa rencanaku untuk ichijou.

“ooooooooooooooooh yaampun jadi besok dia ultah? Trus apa rencana kamu dera-chan?”

“hhm, maunya sih besok setelah pulang lomba mau langsung ke toko kue terus ketemuan sama dia deh dan.. ya ini salah satunya, jadi aku mohon biarkan aku begadang ya malam ini. aku sudah mempersiapkan segalanya untuk lomba besok dari jauh-jauh hari kok....” mohon ku agar Chitoge dapat mengerti.

“yaaa. Baiklah. Tapi benar ya kau harus pastikan kalau besok saat lomba kau tidak terganggu karna mengantuk”

“siaaaap” ujarku.

“okey. Ganbatte Onodera-Chan!! Oyasuminasaaiii” ucap Chitoge-chan yang tidak lama kemudian terlelap.
 Akupun melanjutkan pekerjaanku. Aku lirik handphone ku. Sejak 2 hari lalu tidak ada kabar dari Ichijou. Kemana dia? Ah sudahlah, mungkin besok aku yang harus mengontaknya terlebih dahulu.
5 jam berlalu... aku masih baru selesai menyelesaikan kirigami. Aku lihat ponsel telah menunjukkan jam 03.02. otidak.. “Ichijou ultah!” pekikku.

Aku buru-buru merapihkan semua potongan kertas yang tidak terpakai. Setelah bersih. Aku kembali cek kirigami yang telah selesai aku buat.

“otanjoubi ometedo.. ometedou????? Ini salah!!! Gimana dooong?” ocehku panik. Aku sudah merasa sangat mengantuk.

“ahyaudahlah gapapa. Kalo ada waktu akan kuperbaiki”pikirku dan menaruh kirigami itu di meja samping tempat tidur. Aku merebahkan tubuhku. Dan terlelap....

Tidak lama kemudian..

“Onodera-chaaaannnn banguuunnnn!!“  terdengar suara teriakan seseorang berbarengan dengan tubuhku yang bergoncang dan memaksaku membuka mata.

“naniii?? Jam berapa emang?” ucapku pada Chitoge dengan setengah sadar.

“jam 5! Ayo siap-siap kita dijemput travelo sekolah jam 6” ujarnya

“demiapa jam 6?? Kita kan lomba jam set8” ucapku.

“ihhh. Iya. kan travelo nya mau nganter anak OSN juga”

“yaaaahhh.” Gumamku. Aku pun berjalan gontai memasuki kamar mandi dan bersiap diri.

Aku dan Chitoge telah berada di lokasi lomba. Memang masih pagi, tapi ini sudah ramai! Aku masih merasa ngantuk dan...

“CHICHAAAAAANNN !!!!!!!!” teriakku tibatiba teringat sesuatu.

“NANI???NANI??” ucap Chitoge dengan panik

“aku lupa ngucapin selamat ulang tahun ke Ichijou” ujarku.

“yaampun. Kirain ada barang yang ketinggalan. Yaudah ini kan masih hari ultahnya. Tinggal ucapin dera-chaan. Bikin panik saja”

“hehe gomenasai. Oke. Aku mau ucapin via apa ya??”

“kamu pikirkan dulu lah. Aku mau ke panitia dulu ya. Registrasi ulang” ujar Chitoge dan berlalu meninggalkan aku.

Aku berjalan menuju sebuah bangku. Duduk kemudian memikirkan kalimat apa yang harus aku ucapkan. Haruskah aku menelponnya? Atau bbm saja? Atau kirim Voice note?
“ah bingung.”
Aku  masih terus mengetik rangkaian kata dan kembali menghapusnya karna merasa kurang pas hingga akhirnya..

“Dera-chan. Ayo kita sudah disuruh masuk keruang perlombaan” ucap Chitoge yang baru datang dan langsung menuntunku menuju ruangan.
Aku yang sudah tidak punya banyak waktupun akhirnya hanya mengirim sebuah pesan singkat untuk Ichijou

“Otanjoubi Omedetou Ichijou-kun”

Lomba berlangsung  2 jam dengan hasil yang memuaskan dan membuatku merasa optimis akan memenangkannya lagi kali ini.

Sekarang tepat pukul 10. Aku mengecek ponselku, dan ada balasan dari Ichijou yang mengucapkan terimakasih. Aku ingin segera pergi mencari kue untukknya namun ternyata aku harus terus berada di lokasi perlombaan hingga pengumuman.

Sore pun tiba dan saat-saat untuk pengumuman lomba akan diumumkan.
“harap perhatiannya. Kita akan membacakan siapa pemenang juara 1 lomba 3d kali ini”ujar salah satu MC membuat semua peserta lomba merasa cemas. Termasuk aku.

“juara 1 dimenangkan oleh............” ucap sang MC menggantungkan kalimat.

“dimenangkan oleh SMA Kyujyou”

“yeeaaaayyyy kita menang !!!” ucapku terharu senang dan langsung memeluk Chitoge.

“yaap. Kita menang.. aaaaaaa” ujar Chitoge tidak kalah senang. “yaudah Onodera, mumpung belum begitu sore, sana kamu jalankan rencana kamu untuk Ichijou” sambung Chitoge sambil menggantungkan tasku di bahuku.

“siap. Doakan aku ya” ucapku sambil melangkah menjauh.

“iyaaa! Good luck!” teriak Chitoge.

Aku langsung menuju toko kue terdekat. Sambil memilih kue apa yang akan aku kasih, lebih baik aku mengabari Ichijou dulu.

“Ichijou-kun, bisa kita ketemu sekarang?” dengan cepat ku sentuh ikon send.

Ichijou masih belum membalas. Aku sudah menemukan kue yang pas. Sebuah cupcake berukuran sedang yang cukup bahkan lebihlah untuk dimakan 2 orang.
Setelah membayar kuenya, aku melangkah keluar toko itu dan handphoneku berdering tanda pesan masuk.

“gomen,tapi kita gabisa ketemuan sekarang” balas Ichijou.

Lagi-lagi aku menghembuskan nafas berat.  

“yaudah gapapa” balasku. Selalu begini, tapi yasudahlah salahku juga kenapa tidak memberinya kabar dulu. Akupun memutuskan untuk membawa kue itu pulang dengan sedikit rasa kecewa.

Seminggu kemudian, tepat hari selasa. Akhirnya aku bisa bertemu dengan Ichijou, ya walaupun hanya sebentar. Ia akan menjemputku di sekolah nanti.
Aku berdiri di pojok sisi lobby sekolah, karna merasa pegal aku pun duduk. Menunggu dan menunggu. Sepertinya sekarang menunggu adalah salah satu hobiku. Setengah jam berlalu, sebuah pesan kembali ku terima.

“udah nyampe nih” kata Ichijou.
Aku segera bangkit dan beranjak keluar sekolah untuk menemui Ichijou. Rasanya sangat kangen dengan orang ini.

“ciyeee ultah. Ini.....” ujarku menyodorkan hadiah yang sudah lama ingin aku beri.

“waaah.. kamu pegang dulu ya Onodera-chan sampai rumah kamu” ucap Ichijou yang memang akan kerepotan jika harus mengendarai motor sambil membawa hadiah dariku.

“baiklah!” ujarku dan langsung menaiki motornya.
Sepanjang jalan pulang, kita bercakap tentang suatu hal entah apa. Aku hanya menyauti setiap ucapan yang ia katakan. Hingga akhirnya kita tiba dirumahku. Dan kita lagilagi berpisah.
***************************************************************************

‘aku sudah lelah jika harus kembali mengisi hati dengan cinta yang lain. Bisakah ini untuk yang terakhir? Aku tidak ingin banyak hal. Aku hanya mau dia. Angin, sampaikan padanya untuk tidak pergi dariku. Dewa cinta aku juga mohon jaga hatinya hanya untukku’

2 bulan sudah aku dan Ichijou tidak bertemu. Seminggu sudah dia tidak ada kabar. Lagi-lagi kemana dia? Harus aku yang memulai duluan untuk menyapanya?? Kenapa harus?? Apa dia melupakanku? Ah Chuujin.. kamu tersesat di galaksi mana? Cepat pulang, setidaknya berikan tanda bahwa kamu masih mengingatku.

“ah iya, aku coba buka sosmed yang biasa dia buka saja!” gumamku dan langsung online pada sebuah sosmed. Aku coba lihat profilnya, beberapa menit yang lalu dia baru saja online. Baiklah, itu sudah menepis sedikit kegelisahanku yang ternyata dia baik-baik saja.

“tunggu.. beberapa menit yang lalu?? Ah itu dia sempet online. Kenapa tidak sempat mengontak aku? Setidak pentingnya kah aku?” ocehku kesal. Kesal karna kenapa aku harus sepeduli ini sama dia. Dia yang bukan siapa-siapaku.

Akupun memutuskan untuk mencoba mengirim pesan melalui bbm.
“Ichijou-kun”

Tidak membutuhkan waktu lama ia langsung membalas... “iyaa”

“kemana aja? Kenapa hilang begitu aja?” tanyaku to the point.

“Gomen.. aku lagi capek bgt” ujarnya singkat.
Kecewa itu datang lagi. Aku tidak tau harus bagaimana lagi. Aku tidak tahu. Aku benar-benar merasa buntu. Dan akhirnya hanya kalimat ini yang terlintas dipikiranku..........

“oh capek? Gomen udah ganggu. Istirahat lagi aja sana. Gomenasai” ujarku lirih.

Aku langsung saja mematikan Handphoneku. Tidak lagi memikirkan apa yang akan ia balas. Rasanya benar-benar kecewa...

Keesokan harinya, tepatnya hari minggu. Ichijou mencoba menghubungi ku. Aku tidak tahan untuk tidak membalasnya.
“ya” ujarku.
“lagi apaa?” tanyanya seolah melupakan kejadian semalam. Atau mungkin ia tidak mempermasalahkan hal itu?
“lagi capek” jawabku. Ya aku merasa sangat capek. Entah mengapa.
“capek kenapa?” tanyanya
“gatau”
“Onodera-chaan.  Aku bikin kamu bosen?”
“iya” sahutku dan memang aku merasa sangat bosan!
“ternyata aku tidak bisa membuatmu bahagia yaa. Gomenasai” ujarnya.
BENAR. Eh tidak tidak, ada sedikit salah. Aku sempat bahagia kok karna kamu atashi no Chuujin... aku bahagia diasaat dulu kamu masih memperhatikanku. Masih ada waktu untuk bertemu denganku dan berpegangan tangan layaknya sepasang kekasih.
“iya”
“Onodera-chan mau chitato?” ujarnya mencoba membujukku.
Aaaah aku sangat maaau. Tapi ini bukan saat yang tepat
 “gamau”
“maunya apa?”
“ga ada”
“yaudah”

‘aaaaaaaaaaaaaaah. Aku mohon sedikit saja kamu bisa peka Ichijou. Aku Cuma mau kamu. Aku mau melihat kamu. Aku mau dengar suara kamu. Aku butuh kamu.’ Terasa batinku teriak-teriak meluapkan segala rasa kesal.

“Ichijou, temenin aku dong. Gabisa ya? Kamu lagi capek?” balasku.
Sudah beberapa lama tidak lagi dibalas olehnya.
“yaudah aku bobo aja. Oyasumi” ujarku lagi.

Aku masih menunggu balasan hingga beberapa jam sembari membaca novel. Namun tidak ada tanda-tanda dibalas. Aku raih hpku dan ternyata dia hanya meread pesanku.  Dia benar-benar tidak lagi peduli denganku??????? Dia berubahhhh...

Aku langsung menjauhkan hpku. Segera berbaring dikasur, sebuah boneka disampingku pun aku lempar jauh jauh. Aku peluk erat guling. Menahan diri dari sebuah kekecewaan yang sangat. terus mencoba memikirkan hal positif

tapi Hatiku terlalu terasa ngilu. Sudah lama aku tidak merasakan ini. perasaan yang sudah susah payah aku buang jauh jauh dan sangat tidak aku harapkan untuk merasakannya lagi tiba-tiba muncul. Bahkan rasanya lebih sakit....
“Kenapa?” lagi-lagi pertanyaan tak terjawab itu terlintas. Tidak terasa airmataku menetes tanpa bisa kucegah.
Aku tahu, tidak seharusnya aku begini. Tidak ada hubungan apa-apa diantara aku dan Ichijou. Seharusnya aku baik-baik saja dengan hal ini. tapi aku sendiri tidak tahu kenapa ini begitu menyakitkan.
Untuk yang lebih parah.. kenapa aku masih bertahan? aku tidak punya alasan. Semua ini membuatku semakin penat dan semakin terisak.

Sudahlah. Aku harus segera tidur. Ini hanya masalah spele. Aku kuat.
Biar saja waktu yang akan menentukan... akankah aku menemukan alasan semua pertanyaan kenapa itu? Dan aku bisa pergi dan menyerah. Atau aku akan mendapati sesosok Ichijou yang telah benar menyayangiku? Dan usaha ku tidak sia-sia. Biarlah...

Aku akan diam.
Membeku dalam sebuah kenyataan yang entah kapan semua menjadi jelas.
Membiarkan semua berjalan apa adanya.
Terus berharap suatu saat ia akan mengerti.
Hingga akhirnya aku benar-benar merasa lelah.

-END-