search judul postingan

CERPEN 2 (kepentok cinta monyet)

(/\) (/\)




detik berganti menit. Menit berganti jam. Jam berganti hari. Hari berganti minggu. Minggu pun berganti bulan.
#gajekali. Back to story



waktu terus berlalu, Shilla disekolah pun sudah mulai terbiasa dengan kelas VII-7. Shilla sudah bisa menilai karakter setiap temannya di kelas. Dia juga merasa senang dan bersyukur ada  di kelas itu.


“hmm.. mana ya itu cowok?” batin Shilla sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah.

Semenjak Shilla melihat sosok cowok yang membuat hatinya bergetar, dia menjadikan kesehariannya untuk selalu mencari-cari keberadaan dan info-info yang belum terungkap dari sosok cowok itu..
sebenernya siapa sih cowok itu??


“dorrrr…”


“eh kodookk” kaget Shilla.  “apaan sih viaa, ngagetin gitu. Jantungan nih gue” ujar Shilla sambil mengusap-usap dadanya.

“hehe maaf. Lagian ngapain sih lu clingak-clinguk gitu? Nyari siapa?” selidik Sivia

“ohh, gakpapa kok. Hehe”


“ahboong. Lagi nyari siapa si???” tanya Sivia penasaran

“mm.. gue lagi nyari lo kale” ucap shilla dengan gaya yang ada di iklan coklat silperkwin gitu deh.. #ngerti kan?? Ngertiin ajalah#


Sivia mengerutkan alisnya..


“udah ayok ke kelas.. “ ajak shilla sambil merangkul temannya itu.


>skip


-PELAJARAN IPS-

pelajaran yang paling membosankan. Shilla sangat benci dengan pelajaran ini.
rasanya ingin cepat-cepat waktu berlalu.
Beda dengan Sivia, dia sangat menyukai pelajaran ips inih.

“vi.. “ panggil Shilla

“hemm” sahut Sivia tanpa menoleh kearah Shilla.

“masa gue ngerasa lagi suka sama seseorang deh” ujar Shilla.

Namun karena Sivia lebih terkonsen dengan penjelasan guru ips jadi Sivia hanya meng-iya-kannya saja

“iih, Sivia, konsen banget sih. Huft bete” sunggut Shilla

“hoaam” kantuk Shilla dan bertopang dagu..

“hoaaam” Rio pun ikut mengantuk.

“ah, bete banget nih gue yo” ujar Shilla pada Rio

“iya, gue juga. Tapi bentar lagi jam olahraga kok Haha” kata Rio



TEEETT.. WAKTUNYA JAM KE LIMA DIMULAI….
#suara bel#


“yeay. Akhirnya ” kompak Rio dan Shilla.

“ciyeeee .. kompak banget nih. Cocok dah ah” ujar Ray-teman sebangku-Rio

“apaan sih Ray” ujar Rio

“enggak apa-apa sih Rio” kata Ray.

“hooo.. basi lo Ray” kata Shilla.

“Shill.. ayo ganti baju” ajak SIvia

“ohiya ayok” ujar Shilla dan beranjak ke ruang ganti untuk ganti baju olahraga.



Setelah semua murid VII-7 berganti pakaian olahraga, mereka menuju lapangan untuk berolahraga.
Kali ini materi olahraganya adalah bermain basket..

“cowok-cowok dulu ya yang main basket. Ceweknya silahkan duduk dulu” ujar bu Ani guru olahraga.

Murid cowok VII-7 pun langsung bermain basket.
dan yang cewek pada triak-triak heboh nonton di pinggir lapangan.

“HUWAAAAAAW” …

“AYO MASUKIIN BOLANYA!!!”

“CEPET MASUKIIIN”

“REBUT AJA REBUUUT !!”

“HUWAAAAAA”

itulah triakan histeris yang terdengar dari para cewek-cewek. -,-

sedangkan Shilla hanya terpusat pada salah satu cowok satu kelasnya itu.
“ih, keren banget si dia” batin Shilla.
“lahlahlah. Kok gue jadi muji dia. Haduuuh” masih batin Shilla.
“tapii.. emang keren kok diaaaa” batin Shilla lagi refleks menyunggingkan sedikit senyumnya.

“sst..sst Ify, Zeva !!” panggil Sivia

“ada apan vi? Tanya Ify.

“tuh liaat ! si Shilla masa senyum-senyum gituh. Haha” ujar Sivia yang diam-diam memperhatikan Shilla.

“oiya.. ya. Kayaknya dia lagi liatin Rio tuh. Kagetin yok” usul Ify

“ayoo..”
mereka bertiga mendekati Shilla

“ satu.. dua.. tiga..”


“dooooorrrr” kompak Sivia, Ify, dan Zevana


“eh kodok loncat” latah Shilla karena merasa kaget.

“ciyeee.. daritadi senyum-senyum aja si ngeliatin  Rio” ledek Sivia

“taunih.. ciyeee” ujar Zevana

“wah.. jangan-jangaaan….”ujar Ify

“aaaah. Apaan sih pada. Gossip mulu nih !” ujar Shilla

“udah elaah.. ngaku aja Shill.. ciye haha”

“hih.. ngaku apaan si?!” ujar Shilla

“ah dasar Shilla .. pake pura-pura gak tau.”

 >skip


sesaat jam pulang tiba ..

“Shill, kita duluan yaah” ujar Sivia, Ify, dan Zevana.

“iyaaa.. “ ujar Shilla “hati-hati ye. daaaah” Shilla melambaikan tangannya ke tiga sahabatnya yang sudah menjauh

bruuumm…
seseorang dengan motornya berhenti di depan Shilla..

“mau pulbar gak Shill?” ajaknya

“enggak deh yo. Gue dijemput” kata Shilla.

“ohyaudah . duluan ye” kata cowok itu.

Bruummm..
Cowok itu pun berlalu meninggalkan Shilla.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>.

10 menit kemudian..
“ahelah.. lama banget sih bokap gue !” ujar Shilla yang masih menunggu di depan gerbang sekolahnya.
Untuk mengurangi rasa betenya, Shilla mengeluarkan Handphone nya dan bermain game.

Tbtb ada seorang cowok melewati Shilla. Namun cowok itu menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menghadap Shilla.

“eh Ashill..” sapa seorang cowok

Shilla pun melirik kearah cowok tersebut.

“lu nyapa gue?” tanya Shilla pada cowok tersebut

“yaiyalah As. Cuma ada lu sama gue disini”

“oh. Gue Shilla bukan Ashill”

“yaelah As… nama lu ASHILLa kan? Trus apa salah nya kalo gue manggil lu Ashill.” Tanya cowok itu dengan memberi tekanan pada kata ashill.

“ iyaiya. Tapi gue tuh gak demen kalo dipanggil kayak gitu!!!!!! Kesal Shilaa

“yaudah si. Ngapain lu masih disini?” tanya cowok itu

“mau tau ajah si lo. Gak penting banget deh ngasih tau lu !” ujar Shilla memalingkan wajahnya

“yaudalah ditanyain baik-baik malah sewot. Gue ingetin aja nih As, disini tuh banyak penjahat kalo sore-sore. Hati-hati ajah !! gue mau pulang dulu ye.” Ujar cowok itu dan melangkah menjauh dari Shilla.

“ehhh CAKKA tungguuuuu!” seru Shilla

cowok yang ternyata bernama Cakka itu kembali menghentikan langkahnya
“ada apaan?” tanya nya.

“hehe.. temenin gue dong nungguin bokap gue” pinta Shilla

“males ah. Gue mau pulang juga” tolak Cakka dan kembali melangkahkan kakinya.

“yaaahh.. bentar-bentar..” Shilla mencegah Cakka pulang dengan menarik tas gemblok Cakka.  “mmm.. Cakka ganteng dan baik deh. Hehe temenin yah. Bentar lagi juga dateng kok bokap gue” rayu Shilla

“wooo.. yaudah deh gue tungguin, karna lu udah mengakui kalo gue ganteng. Haha” kata Cakka

dalam hati Shilla berkata “ish, amit-amit deh nih cowok”


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>skip>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



siang pun kembali menyapa hari ini. Semua murid kelas 7 yang memang masuk siang kembali beraktifitas di sekolah.

Terik matahari yang panas membuat Shilla dengan segan berjalan melewati koridor sekolahnya. Entah kenapa Shilla merasa malas ke sekolah hari ini.
Sesampainya di kelas. Shilla langsung terduduk di bangkunya dan menopangkan dagunya dengan kedua tangan.


“eh.. Zevana lu beneran jadian sama Cakka??”

“iya ze, kapan jadiannya?”


terdengar suatu percakapan dari belakang bangkunya yang kedengarannya sedang berbicara masalah Zevana pacaran sama Cakka.hemm… Shilla yang mendengarnya pun hanya cuek, tidak perduli deh kalo masalah orang.

“apaan si? Kata siapa gue jadian sama Cakka?” kata Zevana

“lah kemaren kan lu cerita sama gue di sms -,- masa lupa” ujar Ify

“ah yang bener dong ze, lu jadian kagak si?” Sivia penasaran

“hemm, kasih tau gak ya” ujar Zevana

dilain tempat yang tidak jauh dari tempat duduk Shilla juga terdengar cowok-cowok yang sedang membahas masalah yang sama. Hanya bedanya yang menjadi narasumber si Cakka

“woy bro.. beneran lu pacaran sama Zevana?” tanya Rio

“hah? Kata siapa deh?” kata Cakka

“ituh tuh cewe-cewe lagi ngerumpiin. Kita mah nguping aja ya yo” ujar Ray

“iyaa.. jadi beneran lu jadian sama Zevana?” tanya Rio lagi

“eemmm..” belum sempat Cakka menjawab bel tanda masuk pun berbunyi. Dan seorang guru memasuki kelas VII-7



Shilla yang sedang menguping percakapan temannya itu pun menjadi geregetan sendiri. Sebenarnya dia penasaran tapi entah kenapa Shilla gamau tau masalah yang sesungguhnya.


“tujuh-tujuh.. bu Suwarni tidak masuk hari ini. dan kalian harap mengerjakan tugas yang di titipkan bu Suwarni yah. Kalian lanjutin menjahit macam-macam tusuk hiasnya. Tolong jangan berisik! Ibu mau ke kantor dulu” ujar guru yang piket hari ini.

“iyaaa bu” jawab seluruh penghuni VII-7

guru itu pun berlalu..
setelah itu terlihatlah perbedaan antara murid yang rajin dan males.
Sebagian murid-murid yang rajin mengeluarkan tugasnya dan mengerjakannya.
Dan sebagiannya lagi yang dikategorikan malas mulai ngobrol-ngobrol.

Kalo Shilla dan tiga sekawannya masuk kategori rajin doong. :D
Mereka sibuk menjahit, mencoba membentuk jahitan yang indah.

“eh Sivia.. lu duduk sama Ray dulu deh. Gue mau minta ajarin Shilla nih” pinta Rio

“hah? Gue sama Ray. Engga ah” tolak Sivia

“ih Cuma bentar!!!” ujar Rio

“yaudah-yaudaah !” serah Sivia

Sivia pun duduk dengan Ray. “lahlah.. ngapain lu duduk sini? Tanya Ray

“noh disuruh si Rio.” Jelas Sivia

“oalah.. si Rio mau pacaran toh sama Shilla” ujar Ray dan kembali melanjutkan aktifitasnya

Sivia hanya merespon dengan mengerutkan dahinya.

Rio kemudian duduk di sebelah Shilla.

“Rio?? ngapain?? Mana Sivia??” tanya Shilla yang baru tersadar

“tuh sama Ray. Gue mau minta ajarin ini nih tusuk fanel. Ribet bgt tau.” Ujar Rio sambil menunjukkan jahitannya

“ah gak mau. Kan udah di ajarin bu suwar” tolak Shilla

“yah Shilla gitu ye sekarang !! okeh”


“emm.. bentar-bentar ! gue kalo minta tolong sma lu. Harus muji lu dulu kan?”’ tanya Shilla

“iyelah ! teruss??”

“ya elu gantian muji gue!! Baru gue mau bantuin lu. Haha”

“okeeeh !”

Tbtb

“Shilla caantiik.. aku minta tolong ajarin jaitan tusuk fanel nya doong” Seru Rio dengan suara yang bisa di sengar satu kelas.

#heniing sejenak#

dan


“ciyeeeeeeee.. Rio . prikitiiiw” heboh teman-teman sekelas yang mendengar Rio memuji Shilla.


“ah, Rio lu mah ngomongnya kenceng banget” ujar Shilla


“pacaran jangan disini woooy !” teriak Ray dan Sivia


Rio dan Shilla jadi salah tingkah sendiri.


“hahay ciyeeeee”



***







Hari yang cerah untuk jiwa yang sepiii…. (?)

Semakin hari.. kebenaran akan terungkap,
Memang benar, waktu bisa menjawab sesuatu yang menjadi pertanyaan besar.
Namun, sebelum datangnya sang fakta, lebih dulu sebuah kemungkinan yang menhampiri. Kemungkinan yang masih menggantung antara kenyataan dan bukan kenyataan.disaat itulah harapan tumbuh. Harapan yang dijiwai dari keinginan kita.
Tapi percayalah. Kenyataan itu akan datang.
Walau dalam waktu lama dan kita harus bisa menerimanya :“)
-ayu.a-


Hari minggu ini Shilla, Sivia, dan Ify main di rumah Zevana.
Di rumah Zevana, mereka nonton dvd Narnia yang baru mereka beli untuk sekedar refreshing setelah UTS.

Zevana yang sedang sibuk smsan dengan kekasihnya-Cakka-  membuat envy tiga cewek cantik temannya itu.
Ya memang, mereka beranggapan tak seberuntung Zevana yang sudah punya pacar perfect kayak Cakka. -,-

“eh ze, pacaran mulu nihh. Lupa deh sama sahabatnya sendiri” ujar Shilla karna merasa zevana mulai berubah setelah pacaran dengan Cakka

“tau nih..” kompak Sivia dan Ify.

Zevana tersenyum dan menaruh handphone nya.
“hadeh kalian inih. Maaf ayang-ayang ku. Gue gak bermaksud lupain kalian. Hehe”

“trus ada maksud apa???” ujar Sivia dan Ify

“hmm.. entar kalian juga ngerasain deh kalo udah punya pacar. Ya kan Shill??” kata Zevana

“loh kok gue??” bingung Shilla

“ya elu kan juga udah punya Rio kan?? Udahlah sampe kapan mau backstreet” ujar Sivia

“iya nih Shilla gak ngaku-ngaku. Kasian Rio nya kan gak lu anggep gitu” ujar Ify

“jahh.. masih aja. Terserah lah” serah Shilla yang sudah lelah unuk menanggapi peristiwa tersebut


saat itu juga suasana menjadi hening.
Mereka berempat sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Sivia Azizah..
Cewek yang rada tomboy ini merenungi akan perasaannya.
Dia berandai-andai ingin seperti Zevana dan Shilla. Tapi mau gimana..
Ternyata selama ini dia memendam perasaan nya untuk seorang Mario alias Rio.

Kenapa dia memendamnya??
Ya iyalah, Rio kan punya Shilla. Huft.. pupus sudah, padahal selama itu juga dia terus berharap kalo gossip antara Shilla dan Rio itu gak bener. Tapi masa kalo gossip si Shilla sama Rio bisa sedeket itu.

L “udahlah gue harus lupain Rio. tapiiiii ” batin Sivia



Alyssa Saufika Umari
Cewek yang gak kalah cantik diantara ketiga temannya ini juga sedang merenungi diri.
Ternyata dia senasib dengan Sivia yang harus memendam perasaannya, bedanya kalo Sivia sama Rio sedangkan Ify sama pacarnya Zevana.
Padahal nih ya, Ify udah suka sama Cakka semenjak pertama masuk smp.

“hmm, Cakka. Kapan lu putus sama Zeva yah.. huft. Yasudahlah gue nungguin lu aja. Hihi maap ya Zeva. Eh tapiiiii” batin Ify sembari melirik Zevana.


Okeh, kita beralih menerawang pikiran Shilla.
Wah ternyata yang ada di pikiran Shilla gak beda jauh dari Ify dan Sivia.
Dia juga sedang memendam perasaannya terhadap seorang cowok.
Waw siapa dia belum bisa ditebak. Yang jelas bukan Rio.

“coba ajah gue bisa miliki lu. Hmm tapiiii..” batin Shilla



“ahhhh.. CINTA ITU RIBET” seru Sivia, Ify, dan Shilla bersamaan.


Hening seketika dan 3 detik kemudian 4 sekawan itu tertawa lepas tanpa tau apa alasan mereka tertawa (?)

“hahahahaha… kompak banget lu bertiga ye” ujar Zevana di sela tawa nya.


***


Zevana berjalan memasuki kelas dengan langkah gontai.
Tidak seperti zevana yang biasanya setiap baru datang langsung menyapa semua orang di kelas termasuk Cakka dengan semangat.
Kali ini, Terpancar suatu kesedihan dari wajahnya.
Ketiga temannya yang melihatnya pun merasa iba dan ingin tahu apa yang membuatnya murung begitu.

“hai zeva” sapa Shilla ketika Zevana melewati bangku nya.

“hai” balas zeva tanpa ekspresi dan langsung duduk di bangkunya.

“zeva kenapa sih vi? Gak kayak biasanya deh” ujar Shilla

“tau deh. Lagi ada masalah mungkin” jawab Sivia


 “ze, beneran lu diputusin sama Cakka?” tanya Ify hati-hati karena takut menyinggung perasaannya.

Sivia dan Shilla yang mendengar pertanyaan Ify segera reflek menghadap ke belakang.

Zevana hanya mengangguk lesu.

“apa? Lu diputusin???? Kok bisa?” kaget Sivia dan Shilla

Zevana tidak merespon. Ify pun menatap kedua temannya itu dengan pandangan “jangan macem-macem”
Sivia dan Shilla mengerti dengan maksud tatapan Ify.

>> 

hati zevana pasti sangat sedih.
Dia baru pertama kali pacaran dan ini juga pertama kalinya dia diputusin.
Hadehh kasian si zeva. Ternyata Cakka itu banci ! bisa-bisanya nyakitin hati cewe.

>skip

ini adalah hari terakhir belajar di tahun 2009
karna besok semua murid akan diliburkan untuk menyambut natal sekaligus tahun baru.
Jadi, kita semua masuk pada tahun 2010


Tettttt waktunya pulang..

“yeeeeeee.. besok libur !!!!!” triak murid-murid kegirangan dan segera berhamburan keluar kelas.

Di koridor sekolah Shilla, Sivia, Ify dan Zevana jalan beriringan.
masih terlihat tampang murung dari wajah Zevana.
Liburan yang di umumkan tadi pun tidak sedikit membuat zevana senang.

“hadeeh.. neng jepa. Jangan sedih mulu dong!” ujar Ify

“tau nih.. gak asik tau.” Timpal Sivia

“ahelah je. Cowok masih banyak ya.. Cakka doang mah gak ada apa-apanya. Udahlah lupaiiin. Senyum dong” ujar Shilla

“heemm” zevana menyunggingkan sedikit senyumnya.
“iya iya.. gue gak sedih lagi kok. Hehe” ujar Zevana.

“nah gitu dooong !”

tidak terasa mereka sudah di penghujung koridor sekolah.
Mereka pun saling berpencar untuk pulang.

>skip

lagi-lagi tinggal Shilla sendirian yang ada di depan gerbang sekolah.
Shilla mengeluarkan handphone nya dan menghubungi ibu nya.

“haloo bu..” sapa Shilla pada orang di sebrang sana.

“mau jemput gak?..
Yaah.. yaudah deh. Iyaiya” ujar Shilla dan memutuskan hubungan teleponnya.

Shilla mengedarkan pandangannya. Dan ditemukanlah Rio di sebrang jalan.
“nah itu Rio” ucap Shilla

“RIOOOOOO” teriak Shilla sambil melambaikan tangan

“apaan Shill?” teriak Rio juga

“pulang bareng yo ! gue gak di jemput nih” ujar Shilla

“yaudah ayoo. Sini cepetan nyebrang.” Ujar Rio

“yah yo, gak brani. Hehe”

“errg.. dasar Shilla. Yaudah tunggu” ujar Rio dan langsung menyebrang jalan menghampiri Shilla.


“gue hari ini gak bawa motor Shill, naik kendaraan umum aja ye” ujar rio sesampainya di dekat Shilla.

“okeh. Yok pulang” ajak Shilla sambil menggandeng tangan Rio untuk bersiap nyebrang.

Nampaknya dari kejauhan ada sesosok laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Yoshill dengan pandangan ilfeel.




-to be continue-



bersambung dulu ya..
hehe. Maap ceritanya makin gak jelas. Ini akunya juga bingung jalan ceritanya gimana.
Mau sedikit di kasih real story aku sebenarnya.
Yaudahlah liat kelanjutannya aja.
Ini baru permulaan jadi masih dibikin bingung jalan ceritanya (?)

Keep coment and like. J


2 komentar:

Anonim mengatakan...

Lanjutannya mana dong? :'( lanjutin donggg hehe

Ayu Ambarwati (Admin) mengatakan...

ada yang baca??? wkwk
bener nih minta dilanjutin?

Posting Komentar