search judul postingan

Mengutuk Sang Detik


Dengan pandangan yang tidak sanggup menjangkau ragamu.
324000 detik kulewati, puan.
kepercayaan terhampar diatasnya.
Telah  kucicipi dan terasa gundah pada tiap sisinya.
Kata tunggu darimu terngiang di otakku.
Membuatku tergerak tuk menaburi begitu banyak doa.
Lalu, kau kembali. Merekahkan kebahagiaan untukku.


Lagi,
Ku taruhkan 10800 detik untukmu, puan.
Pada sepi dan resah
ku bermain-main dengan sebuah tali
yang menggantung harap akan suara derap langkahmu.
Tapi, tali itu terputus.
Digunting oleh setiap pengkhianatan yang kau kirim.
Bukan lagi kepercayaan yang terhampar.
Kini aku yang terdampar.
Kamu, tidak datang puan.


Apa gerangan yang membuatmu berubah
Begitukah sebuah penantian seharusnya dibalas
Atau kita terlalu membuat Sang Pemilik Hati cemburu
Pada tiap doa yang kita panjatkan untuk saling mencinta
Hanya berujung pada sebuah perpisahan
Inikah ujian atau petunjuk


Wahai Pemberi Cinta,
Haruskah ku menanti lagi atau berhenti
Pada puan yang bahkan enggan menukar 60 detiknya untukku?
Kemudian diam terasa begitu berkawan

Aku berpasrah pada-Mu.

0 komentar:

Posting Komentar