search judul postingan

Mengupas Rasa

Rindu...
Yang kau bilang indah
Membuatku untuk membiarkannya
Tak sadar kau terlalu menjadikannya megah
Hingga menjebakku  pada rasa sendu


Tak lagi kutemukan nikmat dari rindu
Yang nyatanya hanya serpihan elegi
Merindu padanya membuatku muak
Kau masih saja membela diri
Menghakimi bahwa rindu tercipta akibat jarak


Ya, jarak....
Ku yang selalu mendamba jarak
Kini kuingin melenyapkannya
Habis pikirku
Lupa bahwa jarak bukan hanya sebagai penjaga raga
Tapi juga sebagai pemisah


Terduduk ku mengutuk masa
Ketika harap menjadi asa
Sibuk ku mengupas rasa yang tak kunjung sirna
Perih, Terdiam, kemudian mati


-Ayu Ambarwati, Depok, 28-12-2016, 13:28-

Disela Singkatnya Waktu

Disela Singkatnya Waktu......................................... Kenang, tiap lekuk wajahnya Kenang, hangat tatapannya Kenang, riuh suara tawanya Kenang..... kenang dia yang memberikan arti suatu keberadaan. Dia yang pernah memberikan sebagian waktunya untuk menepis rasa sepi. Dia yang mungkin tidak pernah disadari hadirnya. Kemudian bayangkan, berada pada detik-detik matahari terbenam. Menikmati semburat jingga yang perlahan pudar hingga tergantikan oleh jutaan kerlip bintang pada gelapnya malam. Rasanya begitu mengagumkan dan nyaman. Ya nyaman. Tapi bukan, bukan itu nyaman yang terasa saat bersamanya. Mungkinkah nyaman dalam kiasan yang mengharuskan berteriak “jangan pernah pergi” kepada dia? Bodoh memang, menyesali sesuatu yang baru disadari telah hilang. Renungkan.. Datang untuk pergi. Petemuan untuk berpisah. Entah apakah segala sesuatu tercipta untuk hal yang berlawanan? Lalu.. Boleh aku bertanya kepada yang telah pergi. Untuk apa memberi arti suatu keberadaan? Ayu Ambarwati, 19 Juli 2016. ...

Fajar yang Meredup (puisi)

Kala itu gelap bersinar Kala itu hitam berkerlip Seakan segala risau kau sulap menjadi kebahagiaan Gelap takkan bersinar dikala kau tiada. Hitam tidaklah indah tanpa kerlipmu. Seuntai harapku memohon kau tetap disana. Agar gelapku tetap bersinar. Ku hanya bisa berharap. Ku tak punya daya tuk melawan waktu. Waktu yang telah berkuasa menyitamu dariku. Gelap yang perlahan tertelan sinarnya membiarkan kerlip kecil untuk kupandang. Seolah sang waktu memberi kesempatan untukmu berkata. Kata yang tidak dapat ku mengerti. Hingga waktu menyeret fajar tuk meredup Fajar telah meredup melenyapkanmu Dan ku belum mengerti pesan kepergianmu. Waktu begitu kejam membuatku menunggu. Menunggu kembalinya hadirmu, bintangku.. ...

Salam Kenal dari Poltek APP

POLITEKNIK APP. Apasih itu? APP? Aplikasi? Atau apasih? Universitas apaan itu? Dimana? Negri atau swasta? STOP!!!! Buat kalian yang punya pertanyaan menyebalkan bagi aku yang ngedengernya, saat ini bakal aku kasih tau apa itu Poltek APP!!! Politeknik APP awalnya hanya bernama APP yaitu Akademik Pimpinan Perusahaan. Namun pihak kementrian resmi merubah APP menjadi Politeknik APP.  Karena berubah.. so, pasti ada lah harapan perubahan kampus ini jadi kampus yang lebih baik. dan status kampus ini adalah NEGRI. Sebelum aku memperkenalkan kampus merah tercintaku, ada baiknya aku kenalin diri. Namaku Ayu Ambarwati, biasa dipanggil Ay. Mahasiswi PoltekAPP jurusan Managemen Logistik Industri Elektronika angkatan 2015. Ya berarti aku baru aja 1 semester ada di kampus ini. Lanjut ke perkenalan kampus. Kampus aku berlokasi di jagakarsa, tepatnya di Jl. Timbul No. 34. Kampus ini berbeda dengan kampus lainnya yang berada dibawah naungan kementrian pendidikan. Kalo kampus aku ini berada dibawah naungan kementrian...