hai breh. kali ini gue pengen ngepost tulisannya raditya dika yang menurut gue tuh ngena banget. dan dalem rasanya. inisih kalo dibaca kayak ungkapan perasaan gitu. sedih deh. coba dibaca yaaa....
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.
Dengan penuh kebencian.
Aku benci jatuh cinta. Aku benci
merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak,
selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat
kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir,
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang
sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu
adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu
nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama
untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika
jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu
menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan
kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa
menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan
isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau
retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya
diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture
biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan
penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu
sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke
sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku
bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan
kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam
yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan,
aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku
harus sadar atas semua kecanggungan itu…, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara
dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu
akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan
oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”
Aku benci harus mencari-cari
kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate
aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja
sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati
kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama
kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam
perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang
bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…
aku takut sendirian.
2 komentar:
mantab gan,,, (y)
yooms emang mantab. wkwk
Posting Komentar